tulisan jalan

Selamat Datang Di Blog Forum Kota Sehat Mataram||Jadikan Mataram Sebagai Kota Yang AMAN,NYAMAN,BERSIH dan SEHAT

Industri & Perkantoran Sehat



VIII INDUSTRI dan PERKANTORAN SEHAT
1.   Pendahuluan
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakn upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku.
Berbagai upaya pendekatan dan pemberdayaan masyarakat penting untuk dilakukan sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara dan pola hidup sehat untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Upaya penyadaran kesehatan perlu dibiasakan dengan hal-hal kecil namun berdampak besar, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemari sungai, membersihkan bak mandi. Hal yang paling penting menjadi prinsip sebetulnya adalah menggalakkan masyarakat dalam gotong royong sebagai sebuah warisan nilai budaya sosial yang perlu dikembangkan.
Sosialisasi yang berkesinambungan akan menghasilkan kesadaran yang kuat bagi masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih. Kegiatan lingkungan bersih bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, lalu masyarakat. Kesadaran setiap individu untuk memulai hidup bersih akan memunculkan individu-individu lain untuk mencontoh dan melakukan hal yang serupa. 
Dalam penyelenggaraan program kota sehat di kota mataram khususnya tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat lebih menekankan pada beberapa aspek penting yaitu lingkungan fisik industri dan perkantoran, penataan sektor informal, keselamatan dan kesehatan kerja, sosial, ekonomi, budaya serta kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar kawasan industri dan perkantoran.
Sejak tahun 2010, forum kota sehat bersama pemerintah kota mataram telah memprogramkan tatanan industri dan perkantoran sehat. Adapun lokasi binaan yang difokuskan pada tatanan ini adalah lingkungan perkantoran di semua kantor SKPD, Kantor Camat hingga kantor puskesmas.
Sedangkan untuk industri dilakukan pendampingan dan penilaian di beberapa home industri kerajinan tahu tempe kekalik, abian tubuh dan tempit, kemudian pengrajin kompos serta pengrajin kue tradisional. Untuk sementara di mataram belum terdapat pabrik-pabrik industri berskala besar, sehingga pendampingan masih dilakukan di sentra produksi berskala rumah tangga.
Adapun lokasi yang difokuskan untuk kawasan industri dan perkantoran sehat di kota mataram dapat dilihat pada kelurahan getap, kelurahan sayang-sayang, komplek kantor walikota mataram serta komplek perkantoran di lingkar utara dan lingkar selatan. 

2. Indikator Tatanan Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
Menurut buku pedoman kota sehat (2005) indikator penting dalam melaksanakan tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat mencakup beberapa aspek penting, yaitu lingkungan fisik industri, lingkungan fisik kantor dan perdagangan, penataan sektor informal, keselamatan dan kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan serta kesehatan masyarakat.
Kebijakan dan implementasi pengembangan kota sehat tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat di kota mataram dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut : 
a.    Adanya Kawasan Industri
Untuk mendukung keberadaan industri yang sehat, perlu adanya lingkungan industri yang sehat pula. Pemerintah kota mataram dalam hal ini Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya perlu melakukan suatu kegiatan KIRLI yaitu Kawasan Industri Ramah Lingkungan, sehingga   dapat menciptakan kondisi kawasan industri yang sehat dan ramah lingkungan. 
Selain itu telah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram dimana pembangunan kawasan industri diarahkan pada kawasan utara dan barat Kota Mataram serta letak/lokasi yang jauh dari kawasan pemukiman untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan pada kawasan tersebut.

b.    Adanya Upaya Kawasan Bebas Merokok 
Sebagai perwujudan menciptakan udara yang bersih dan sehat maka sejak tahun 2012 ini sedang dipersiapkan perda untuk kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok terutama di rumah sakit, puskesmas, sekolah, kantor pemerintah dan fasilitas publik lainnya.
Kawasan bebas rokok sudah mulai banyak diterapkan terutama di lingkungan pendidikan dan beberapa instansi yang diawali dengan sosialisasi, pemasangan stiker, poster tentang himbauan untuk tidak merokok pada beberapa lokasi di lingkungan perkantoran.

c.    Adanya Penataan Khusus Untuk Sektor Informal
Keberadaan sektor informal sangat diperlukan dalam rangka penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian masyarakat. Keberadaan sektor informal terkadang dapat mengganggu kebersihan dan keindahan kota. Untuk itu perlu adanya penataan guna menertibkan pedagang kaki lima/asongan (sektor informal) untuk mewujudkan kota yang sehat.
Untuk penataan pedagang kaki lima masih dalam tahap persiapan untuk dibuatkan peraturan daerah, yang secara khusus akan mengatur tentang regulasi PKL. Karena berdasarkan data Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram menunjukkan bahwa PKL seharusnya ditangani secara profesional, mulai dari penataan dan juga manejemenya. Kondisi yang ada saat ini masih bersifat tradinional dan mengalir begitu saja secara alami tumbuh dan berkembang seiring kebutuhan.
APKLI selaku wadah payung dari PKL di kota mataram telah mampu memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, terbukti dengan banyaknya bidang usaha terutama sekali usaha kuliner yang mampu dilahirkan dengan kondisi perkembangan kota mataram sebagai pusat jasa.
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah melakukan penataan dan penertiban PKL di beberapa tempat yang tumbuh secara tradisional semi permanen di beberapa ruas jalan. Diperlukan juga komitmen setiap pedagang untuk selalu menjaga kebersihan di sekitar tempat jualan sehingga kebersihan dan keindahan tetap terjaga dengan baik.


d.    Pentingya partisipasi masyarakat
Pada dasarnya, lingkungan yang kotor bisa disebabkan oleh dua hal yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat bagi kehidupan, dan kurangnya pasilitas yang  pendukung terbentuknya lingkungan yang bersih.
Sebab yang pertama terjadi adalah karena kurangnya sosialisasi kebersihan lingkungan, minimnya pengetahuan tentang hal tersebut, dan menurunnya budaya gotong royong di masyarakat.  Sebab yang kedua terjadi karena kurangnya dana untuk membeli fasilitas yang mendukung kebersihan semacam kloset, bak sampah atau peralatan lain yang menunjang.
Penyebab tersebut akan bisa teratasi apabila semua elemen dalam masyarakat ikut berpartisipasi untuk bergerak, menyatu, dan saling bahu membahu dalam menciptakan lingkungan yg bersih, meskipun mungkin masalah dana tetap menjadi masalah klasik yang masih diperhitungkan. Elemen yang dimaksud adalah pemerintah, warga masyarakat, pemuda, LSM, dan tokoh agama.
1.     Penutup
Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan industri yang berwawasan lingkungan di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan Kota yang sehat.
Industri di kota mataram sebagian besar berupa industri kecil dan industri rumah tangga. Dalam 10 tahun terakhir jumlah industri mengalami peningkatan demikian juga dengan nilai investasi dan jumlah tenaga kerja yang terserap. Perkembangan sektor industri ini sebagai salah satu penunjang kegiatan pariwisata yang dibingkai dalam upaya pengembangan ekonomi lokal yang berbasis masyarakat.
Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah menunjukkan kemajuan yang cukup berarti.  Meningkatnya jumlah koperasi, anggota, asset dan volume usaha. Hal tersebut disebabkan karena keseriusan pemerintah dalam mengembangkan UKM melalui keterpaduan program antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan kelembagaan, dan bantuan permodalan.
Kesadaran akan pentingnya budaya lingkungan bersih menuju hidup sehat harus terus dikembangkan oleh semua elemen masyarakat termasuk di lingkungan industri dan juga perkantoran.
Untuk mengukur tingkat capaian keberhasilan program pada tatanan industri dan perkantoran sehat melalui adanya penataan lingkungan fisik industri, penataan lingkungan fisik kantor dan perdagangan, adanya penataan pedagang kaki lima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar