c.
Meningkatnya Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas
Komitmen
pemerintah kota mataram dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
dikeluarkannya perda pelayanan kesehatan gratis di puskesmas yang berlaku sejak
tahun 2011.
Dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat. upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Berdasarkan resume data
kegiatan pelayanan di RSUD H.M. Ruslan Kota Mataram (2011) terdapat jumlah
kunjungan dengan beberapa indikator seperti kunjungan rawat inap sebanyak 4966
pasien, kunjungan rawat jalan sebanyak 24 874 pasien, dan kunjungan gawat
darurat sebanyak 10 750 pasien. Yang
menjadi point penting adalah sebagian besar pasien dirawat dengan menggunakan
fasiilitas jamkesmas, artinya bahwa masyarakat difasilitasi berobat secara
gratis.
Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa upaya pemerintah dalam merubah kesadaran masyarakat untuk
peduli akan pentingnya kesehatan untuk melakukan pemeriksaan maupun pengobatan
telah membuahkan hasil, sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan derajad
kesehatan masyarakat di Kota Mataram yang bermotokan maju religius dan
berbudaya.
d.
Adanya Program Pasar Sehat
Pasar sehat merupakan suatu
kondisi pasar yang bersih dan sehat sehingga masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan secara nyaman dan aman. penyelenggaraan program pasar sehat baru
dilaksanakan pemerintah kota mataram pada tahun 2010 dengan menetapkan pasar pagesangan sebagai pilot project dan telah dibentuk tim
pembina pasar sehat melalui Keputusan Walikota Mataram.
Selain itu pemerintah kota
mataram juga mendapat kesempatan untuk membenahi pasar mandalike sebagai pasar
percontohan yang didanai oleh dana pemerintah pusat tahun anggaran 2012
ini. Kota mataram memiliki 19 pasar
tradisional yang dapat menampung 5 739 pedagang di pasar.
Upaya menciptakan pasar
sehat dilakukan program pemberdayaan komunitas pasar yang diawali dengan
pembentukan kelompok pedagang yang difasilitasi oleh relawan pasar untuk semua
pasar. Relawan pasar adalah sebuah wadah berhimpun pemerhati yang konsen
melakukan upaya pembenahan manajemen pasar. Keberadaan relawan pasar dirasakan
cukup tepat dan sangat membantu dalam menciptakan pasar sehat di kota mataram.
e.
Adanya Penataan Pedagang Kaki Lima
Keberadaan sektor informal
terkadang dapat mengganggu kebersihan dan keindahan kota, sehingga diperlukan
adanya penataan untuk menciptakan pemandangan dan suasana kota yang sehat.
Jumlah PKL di kota mataram kian hari terus bertambah seiring dengan
bertambahnya lokasi areal publik yang dikembangkan oleh pemerintah. Untuk
lokasi pedagang selain di setiap pasar, juga disediakan tempat husus seperti di
udayana, loang balok, selagalas, jl. Presean, jl. Pemuda dan jl. Amir hamzah
serta di bebrapa lokasi strategis lainnya.
Berdasarkan data jumlah PKL tetap yang terdapat di kota mataram adalah
331 orang, dan ditambah lagi dengan masih adanya PKL semi permanen yang masih
dalam proses penataan.
3. Penutup
Kawasan pemukiman dan
sarana prasarana sehat yang merupakan tatana kota sehat yang dilaksanakan sejak
tahun 2004 di kota mataram. Penataan kawasan pemukiman sangat penting untuk terintegrasi dengan rencana
tata ruang, sehingga dapat menciptakan kondisi pemukiman yang dinamis.
Kebijakan penataan
ruang dikembangkan untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan pembangunan
perumahan dan permukiman yang mampu mendorong peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat dan lingkungan hidup, melalui upaya pengaturan keseimbangan antara
aliran sungai, daerah resapan air, ruang terbuka hijau, hutan kota.
Perlunya pembenahan
kawasan pemukiman termasuk juga sarana dan prasarana perkotaan dimaksudkan agar
masyarakat dapat menikmati hidup yang layak dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman,
serasi, produktif, berkelanjutan dan bebas dari ancaman bencana.
Indikator keberhasilan
program dalam tatanan kawasan pemukiman sarana dan prasarana sehat di kota
mataram dapat dilihat melalui kondisi terciptanya ruang terbuka untuk dapat
menciptakan kondisi udara bersih, air sungai bersih, ketersediaan dan akses air
bersih individu dan umum, adanya penataan pembuangan air limbah domestik,
adanya pengelolaan sampah, adanya taman dan hutan kota, terciptanya sekolah
sehat, pasar sehat, adanya sarana olahraga dan rekreasi dan tempat bermain anak
serta penataan sektor informal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar