tulisan jalan

Selamat Datang Di Blog Forum Kota Sehat Mataram||Jadikan Mataram Sebagai Kota Yang AMAN,NYAMAN,BERSIH dan SEHAT

==>


       POTRET MATARAM KOTA SEHAT

(Menuju Kota Yang Aman, Nyaman, Bersih dan Sehat)
2.    Indikator Kota Sehat
Secara universal dapat dikatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan sosial, ekonomi dan budaya guna mengatasi kesenjagan psikologi, antara lain dengan mendorong terciptanya wadah kreatifitas.  Selanjutnya juga perlu diupayakan adanya intraksi dan integrasi kultural. Berbagai nilai-nilai modern perlu dikembagkan, misalnya solidaritas yang bisa ditumbuhkan melalui pemahamam dan ajakan guna mencapai tujuan bersama dan perlu pula diimbangi dengan pengembangan kerjasama berdasarkan nilai-nila kebersamaan.
Menurtut Rahardjo (1999: 19) dalam bukunya berjudul masyarakat madani mengungkapkan bahwa, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari indikasi kota berkembang di indonesia dewasa ini adalah kota-kota yang sedang berubah, sedang dalam masa transisi.  Perubahan tersebut disebabkan oleh pembagunan, dan pembagunan menimbulkan mobilitas horizontal maupun vertical.  Perubahan dan mobilitas tersebut menimbulkan urbanisasi dalam arti luas, yakni perkembagan kota dan masyarakat kota dalam berbagai aspek.
Hal tersebut dapat di artikan bahwa perkembagan yang terjadi kerap kali menimbulkan perkembagan seperti sektor yang satu lebih cepat dari yang lain. Pada umumnya pembagunan fisik lebih cepat dari pada perkembagan sosial-budaya. Perkembagan ini kerap kali menimbulkan anomali dimana orang merasa kehilangan atau telah meniggalkan nilai-nilai lama, tetapi belum menemukan pegangan baru.
Kesenjagan dalam perkembagan sosial ekonomi dapat menimbulkan keterasingan. Dalam kondisi tersebut orang merasa ikut bekerja dan menghasilkan barang dan jasa, tetapi tidak ikut memiliki hasilnya. Rasa tidak memiliki tersebut menimbulkan rasa tidak ikut bertanggung jawab, termasuk terhadap berbagai fasilitas pemerintah yang justru dibuat untuk masyarakat. Rasa tidak memiliki itu mugkin disebabkan karena mereka melihat, golongan berpenghasilan tinggi lebih banyak bisa mengambil manfaat. Jalan paling efektif untuk menghilangkan asumsi itu adalah dengan menigkatkan kesejahteraan golongan masyarakat bawah.
Sebagai sebuah solusi yang dirindukan adalah diperlukan upaya pemberdayaan sosial-budaya dengan menggalang aliansi strategis antar pemerintah, dunia usaha, LSM, dan masyarakat.  LSM dalam hal ini bisa berperan sentral dengan metode partisipatifnya dalam menanamkan nilai-nilai keutamaan seperti kebersihan, ketertiban, keamanan dan keindahan, dalam perkembagan menuju terbentuknya kota sebagai pusat keunggulan.
Keberadaan forum kota sehat adalah menjadi suatu keniscayaan dalam rangka membantu pemerintah kota mataram dalam proses menuju kota sehat, yang juga merupakan agenda prioritas dan tugas besar yang harus diemban oleh forum kota sehat yang notabenenya adalah sebagai mitra kerja pemerintah kota mataram. 
Dalam berbagai aspek pembangunan, kota mataram berkembang sangat pesat menjadi pusat jasa, industri dan perdagangan serta pendidikan di nusa tenggara barat. Perkembangan ini disebabkan karena kedudukan kota mataram sebagai ibu kota provinsi dan secara geografis berada pada posisi yang strategis karena letaknya diantara kabupaten yang memiliki sumber daya alam yang sangat potensial.
Berdasarkan visi pembangunan kota mataram adalah “Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”.
1.    Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat mentaram.
  1. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muamalah serta toleransi yang tinggi antar ummat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani.
3.    Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai masyarakat madani.
Secara terinci berikut ini dapat dijabarkan pendalaman mengenai potret mataram sebagai kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat sebagai berikut:

a.    Mataram Kota Yang Aman
Mataram harus mampu mempertahankan predikat sebagai kota yang paling dirasakan aman di antara kabupaten kota di NTB. Aman yang dimaksud adalah aman dari segala bentuk gangguan baik fisik dan juga mental, artinya bahwa masyarakat dapat menciptakan rasa aman mulai dari keluarga dan lingkungan.
Sebagai bukti kongkrit mataram dikatakan aman adalah banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan dan mengembangkan modalnya di kota mataram. Hal yang terpenting dalam menciptakan rasa aman adalah dengan menanamkan kesadaran pada setiap individu untuk selalu memegang teguh rasa persaudaraan, dengan munculnya rasa persaudaraan yang tinggi maka besar kemungkinan akan berdampak pada harmonisasi dalam proses intraksi sosial, dan kondisi tersebut dapat diartikan aman dalam pengertian yang luas.
Hal tersebut dapat di perkuat sebagai mana yang di ungkapkan Muh. Hanafi dalam makalahnya yang berjudul Peran Generasi Muda Dalam Menjaga Keutuhan dan Kesatuan Bangsa (2010 : 3) menyatakan bahwa: wujud semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat dari semangat kebangsaan yang tidak lahir secara otomatis, melainkan muncul dan terus berproses untuk menemukan dinamikanya.
Hal tersebut merupakan gairah abstrak yang hanya dapat muncul jika melalui proses sosialisasi, penghayataan, aktualisasi, pembudayaan dan pelestarian serta kecintaan terhadap tanah air, dengan demikian maka hal yang utama harus diciptakan adalah rasa aman yang mampu mengatasi keresahan di tingkat masyarakat.
Disisi lain juga dampak yang bisa dibaca publik tentang mataram sebagai kota yang aman adalah dapat dilihat dari perkembagan dalam sepuluh tahun terakhir ini, kota mataram berkembang sangat pesat menjadi pusat jasa, industri dan perdagangan serta pendidikan di Nusa Tenggara Barat.  Perkembagan itu bukanlah lahir secara spontanitas, melainkan merupakan sebuah dampak dari upaya-upaya serta perjuangan pemerintah bersama masyarakat untuk selalu membagun kerjasama dan bersinergis dalam mewujudkan kota yang tetap aman.
Konsep yang senada juga tertuang dalam buku profil 13 tahun kota mataram (2006: 49) diungkapkan bahwa, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di lain pihak berdampak pada penigkatan penggunaan lahan untuk pemenuhan segala aktivitas yang semakin tinggi seiring dengan menigkatnya jumlah penduduk di kota mataram.
Diantaranya penigkatan penggunaan lahan untuk kebutuhan pertokoan, pemukiman, perkantoran dan sarana serta perasarana fisik lainnya. Pembagunan yang pesat disegala bidang ini telah menyediakan banyak sumber daya untuk memenuhi kebutuhan fisik. Di antaranya tersedianya pusat perbelanjaan dan pasar induk untuk segala kebutuhan hidup baik itu kebutuhan perimer, sekunder dan tersier.
Barang kali tidak ada pilihan lain jika kota mataram mau tetap eksis dan memberikan jaminan pada semua warga untuk selalu tetap mempertahankan dan memperjuangkan system keamanan yang selama ini sudah terbangun dan tertata rapi.  Menciptakan rasa aman adalah kata konci yang tidak dapat ditawar lagi dan harus dipastikan bahwa mataram adalah kota yang aman dari berbagai segi dan dimensi kehidupan.

b.    Mataram Kota Yang Nyaman
Kota yang nyaman bukanlah sebuah istilah belaka, tapi merupakan satu keadaan yang harus tercipta dalam tatanan berintraksi sosial di semua lini. Nyaman secara sederhana dapat dimaknai sebagai kondisi suatu lingkungan yang kondusif yang melahirkan rasa tentram dan damai pada masyarakat.
Istilah nyaman atau kenyamanan haruslah tetap dikedepankan terutama sekali pada bentuk pelayanan dan kawasan publik seperti menciptakan rasa nyaman dalam berlalu lintas dan pelayanan transportasi, pelayanan angkutan umum, pelayanan terminal dan akan berujung pada keselamatan masyarakat.
Beberapa hal yang telah di upayakan pemerintah kota mataram terkait dengan bagaimana menciptakan rasa nyaman atau kenyamanan, sebagaimana digambarkan dalam buku profil kota mataram (2006 :62) bahwa kenyamanan sangat erat kaitannya denga potensi sumber daya alam yang merupakan bagian penting dari ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga seluruh mahluk hidup.
Dengan demikian pembagunan lingkungan hidup adalah penigkatan mutu dan fungsi lingkungan hidup agar setiap orang dan setiap generasi dapat memperoleh dan menikmati lingkungan hidup yang baik, nyaman dan sehat.
Forum kota sehat sebagai wadah berhimpunnya para pegiat sosial juga memiliki kontribusi dalam hal menciptakan rasa nyaman di kota mataram, artinya bahwa secara sederhana yang paling mungkin dilakukan adalah turut serta mendukung kebijakan akan peraturan pemerintah kota mataram dalam menciptakan kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi di kota mataram.  Semua lembaga peduli sosial di kota mataram dapat menjadi mitra kerja harmonis pemerintah untuk membagun kesadaran masyarakat akan arti penting menciptakan rasa nyaman terutama sekali di fasilitasi dan akses publik.

c.    Mataram Kota Yang Bersih
Mataram merupakan kota yang berkembang dan mendapat penghargaan provinsi dan Nasional dalam menciptakan kota yang bersih. Kondisi perkotaan hingga tingkat lingkungan yang tetap harus terjaga tingkat kebersihanya mulai dari terciptanya udara bersih yaitu dengan mengurangi tingkat polusi udara melalui program- program peghijauan di sepanjang jalan kota mataram.
Kota yang bersih juga dapat di lihat dari ketersediaan air bersih dan berkurangnya tingkat pencemaran melalui pembuangan air limbah domestik. Kemudian melalui pengelolaan sampah pemukiman, selanjutnya untuk akses publik seperti program pertamanan dan hutan kota juga digalakkan untuk selalu tetap menjaga kondisi kota yang tetap bersih dan sehat. Program pemerintah juga menggalakkan kebersihan mulai dari sekolah, pengelolaan pasar, sarana olahraga dan taman bermain, penataan sektoral informasi juga semua di garap dalam rangka tetap menciptakan kota yang bersih.
Sebagaimana yang digambarkan dalam buku perofil kota mataram (2006:77) diungkapkan bahwa, untuk menciptakan kondisi kota yang bersih merupakan pilihan wajib bagi pemerintah bersama masyarakat agar kebersihan kota tetap terpelihara sehingga warga yang menjalankan aktivitasnya di kota ini merasakan kenyamanan dalam lingkungan yang bersih.
Upaya pemerintah dalam menggalakkan kebersihan kota adalah melalui penyuluhan dan pendekatan pada lingkungan hingga rumah tangga dengan melibatkan lembaga-lembaga yang ada guna terwujutnya budaya bersih dan sehat bagi seluruh warga. Kemudian juga menigkatkan pelayanan kebersihan beserta fasilitasnya melau dinas teknik terkait.
Mewujutkan mataram sebagai kota ibadah yang maju dan religius serta berbudaya tentunya sangat tergantung pada peran serta masyarakat terutama sekali dalam bidang kebersihan, bahkan satu hal yang mustahil akan terlaksana pada semua program pembangunan apabila tanpa partisipasi dan kepeduliaan masyarakat.
Peran penting semua komponen masyarakat dalam mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam mewujutkan kota mataram sebagai kota yang bersih adalah menjadi suatu keharusan. Kota yang bersih akan dapat diraih apabila semua komponen masyarakat bersama pemerintah memiliki komitmen yang tinggi.
Pemerintah kota mataram sudah cukup mapan dalam hal menata kawasan menjadi kawasan perkotaan yang bersih, hal itu dapat dilihat dari hasil perivikasi dan penilain publik bahwa mataram beberapa tahun terakhir ini telah mampu menunjukkan pemandangan yang cukup bagus sebagai kota bersih. Penghargaan bertarap Provinsi dan Nasional juga telah menjadi bukti kalau mataram adalah termasuk kategori kota bersih di tingkat Nasional.


d.    Mataram Kota Yang Sehat
Kota sehat adalah terciptanya suatu kota denga kondisi yang memenuhi standar kebersihan, baik prilaku dan juga lingkungan sehigga berdampak pada perilaku yang sehat  dan melahirkan kenyamanan tinggal disuatu lingkungan. Kondisi yang sehat, adalah menjadi dambaan semua pihak sehingga segala aktivitas dan rutinitas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut tentu harus dimulai dari gerakan masyarakat untuk merubah perilaku.
Menurut hanafi dalam makalahnya yang berjudul menuju kota sehat  (2008 : 5 ) menggungkapkan bahwa, kota yang sehat adalah kondisi kota yang memenuhi standar kesehatan lingkungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan bahkan badan kesehatan dunia seperti WHO yaitu denga kriteria sehat secara masyarakatnya dan sehat secara lingkunggan. Kondisi kota sehat adalah kondisi yang diciptakan atas dasar partisipasi dan komitmen pemerintah bersama masyarakat untuk mewujutkan dan mengembangkannya. Kota sehat adalah satu bentuk proses berkesinambungan, bukan dilihat dari orientasi hasil semata, melainkan dari upaya menciptakan kondisi kota yang sehat selalu terus dikembagkan.
Lebih lanjut dalam buku pedoman penyelenggaraan kota sehat (2005 : 08) memberikan langkah pendekatan untuk mewujutkan kota yang sehat sebagai berikut: Kawasan sehat di awali dari perogram ligkungan sehat dan sektor lainnya yang meliputi aspek lingkungan fisik, sosial dan budaya, termasuk perilaku serta upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan dalam rangka mewujutkan kota yang sehat. Upaya kesehatan dapat dilakukan melalui pendekatan sosialisasi yang juga harus terintegrasi dengan perencanaan sektor yang telah direncanakan.
Dengan demikian, maka dapat di katakan bahwa prilaku hidup bersih dan sehat merupakan satu bentuk gerakan dasar untuk dapat menciptakan perilaku hidup yang sehat mulai dari diri dan keluarga, selanjutnya dalam sekala yang lebih luas dapat diupayakan pada tempat-tempat umum, kesehatan keluarga dan refroduksi.
Kepedulian masyarakat memiliki kontribusi yang cukup besar dan mendukung kebijakan dan peraturan pemerintah kota mataram dalam menciptakan kehidupan yang sehat dan mandiri di kota mataram. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mulai dari sekala rumah tangga, lingkungan dan kelurahan sehingga berdampak sampai tingkat terciptanya PHBS tingkat kota mataram.
Secara Nasional, standar kota sehat sebagaimana yang terdapat dalam buku pedoman penyelenggaraan kota sehat (2005 : 21 ) dikelompokkan berdasarkan kawasan dan permasalah khusus terdiri dari: 1). Kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, 2) kawasan sarana lalu lintas dan pelayanan transportasi, 3) kawasan pertambagan sehat, 4) Kawasan hutan sehat, 5) Kawasan industri dan perkantoran sehat, 6) kawasan pariwisata sehat, 7) Ketahanan pangan dan gizi, 8) Kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, 9) kehidupan sosial yang sehat.
Dengan demikian, untuk dapat terus menciptakan kota mataram yang sehat sangatlah diperlukan upaya- upaya kogkrit untuk terus dikembagkan sehingga menjadi sebuah perilaku baik. Kota mataram telah berhasil bersaing meraih prestasi bidang kota sehat  secara Nasional. Pemerintah kota mataram dalam melaksanakan program bersifat terintegrasi dan terpadu dan melibatkan peran aktif masyarakat yang secara kelembagaannya sudah ada yaitu melalui Forum Kota Sehat.
Keberadaan kota sehat adalah melaksanakan cakupan program mencakup tatanan kota sehat dengan selalu ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kota mataram. Artinya bahwa kota mataram sangat berpontensi untuk tetap mempertahankan prestasi kota sehat bertarap nasional melalui berbagai program.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar