c. Adanya penyadaran tidak
merokok di tempat umum
Ada
kesadaran dan kepatuhan bagi perokok aktif untuk tidak merokok di tempat umum.
Pada tahun 2010 sejak forum kota sehat memprogramkan kawasan industri dan
perkantoran sehat yang indikatornya adalah adanya zona husus tempat merokok di
setiap instansi publik, terus melakukan sosialisasi melalui
kegiatan penilaian industri dan perkantoran sehat. Tindakan sederhana minimal
harus dimulai dengan memberikan peringatan melalui stiker dan sejenisnya
sehingga langkah tersebut menjadi larangan dan mengingatkan siapa saja yang
membaca nya.
Menurut dokumen pelaporan
kegiatan forum kota sehat mataram (2011) diungkapkan bahwa dalam
perkembangannya sekarang sudah mulai ada terdapat instansi yang memiliki
Kawasan Bebas Rokok (diantaranya di institusi kesehatan, Rumah Sakit,
puskesmas, sekolah, kantor dan instansi lain yang mendukung program ini. Selain
itu bagi perokok juga telah disediakan smoking area yang terdapat pada
kantor, puskesmas dan instansi lainnya yang dilengkapi dengan kursi dan
asbak. Namun karena masih terkendala
fasilitas di kebanyakan kantor di kota mataram masih bersifat himbauan, namun
komitmen kedepan tentu akan dilengkapi dengan ketersediaan fasilitas buat para
perokok di setiap fasilitas publik dan kantor.
Adanya kegiatan sosialisasi
tentang bahaya rokok dan narkotika pada kelompok masyarakat dan instansi
melalui berbagai leaflet dan poster yang berisi tentang informasi bahaya rokok.
d. Cakupan pelayanan air
bersih
Sumber air minum yang digunakan rumah tangga di kota mataram
terdiri dari PDAM, air kemasan, air isi ulang, dan air sumur. Dalam buku profil kota mataram di usia yang
ke-19 (2012 ; 64) menyebutkan bahwa air merupakan salah satu unsur paling
penting bagi kehidupan, kebutuhan air di kota mataram dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan baik kualitas dan juga kuantitasnya seiring dengan
berkembangnya jumlah penduduk disertai dengan bertambahnya perumahan dan
fasilitas publik lainnya. Ketersediaan sumber air yang terbatas, mengharuskan
PDAM sebagai salah satu badan pengelola air bersih di kota mataram untuk terus
mengelola sumber air yang ada serta memberi pelayanan suplay air bersih sesuai
dengan standar kesehatan.
Adanya pemeriksaan rutin kualitas air bersih oleh
pemerintah kota mataram melalui dinas kesehatan telah melakukan
pemeriksaan secara rutin pada setiap tahunnya terhadap kualitas maupun
kuantitas air bersih. Selain itu masyarakat sudah mulai peduli terhadap mutu
kualitas air bersih yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari –
hari. Hal ini nampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan air minum minimal menggunakan air isi ulang yang beberapa tahun
terahir ini semakin banyak hampir di setiap ujung jalan terdapat fasilitas air
isi ulang.
Meningkatnya kualitas air bersih, berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium dinas
kesehatan kota mataram, standar kualitas air bersih PDAM dan isi ulang di kota
mataram sudah memenuhi batas syarat air bersih sehingga layak digunakan sebagai
sumber air minum, di samping hal tersebut masyarakat mulai peduli terhadap
pentingnya sumber air yang sehat.
e. Adanya Program Perbaikan
Rumah Sehat/ Bedah Rumah
Sebagai
bentuk apresiasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah maka pemerintah kota
mataram telah banyak melakukan upaya – upaya salah satunya memberikan
kesempatan kepada warga untuk dapat hidup layak melalui perbaikan rumah yang
layak huni..
Menurut Lalu Martawang
dalam makalahnya berjudul peran pemerintah dalam mewujudkan pemukiman sehat di
kota mataram yang disampaikan pada seminar sehari oleh pemuda nahdlatul wathan
di mataram mengungkapkan bahwa pelaksanaan program perbaikan rumah sehat atau
yang sering dikenal dengan istilah bedah rumah adalah bukti keseriusan pemerintah
kota.
Kegiatan terpadu tersebut
dilakukan oleh berbagai sektor yang dikordinir oleh bappeda kota mataram sejak
tahun 2009 yang mampu ditangani adalah sebanyak 138 rumah dengan sumber
anggaran dari dana BAZ kota mataram serta sumber lainnya. Sedangkan pada tahun
2010 akan direncanakan sebanyak 150 rumah dan pada tahun 2011 penangannannya
akan diupayakan dengan pendekatan lingkungan dan kelurahan.
f. Adanya Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin Pada
Anak Sekolah
Setiap tahun secara rutin
dinas kesehatan kota mataram dan puskesmas
melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak sekolah, dalam kunjungan rutin
dan terprogram tersebut melakukan kegiatan skrening pada siswa murid baru dan
berupa pemeriksaan periodik melalui program UKS.
Pelayanan kesehatan pada
kelompok anak sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan
dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak, pemeriksaan
anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya
seperti kader kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil.
103
|
104
|
g. Meningkatnya Keluarga Sadar
Gizi
Menurut
pendapat Notoatmojo dalam buku Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (2003
; 82) mengungkapkan bahwa status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat
dengan permasalahan kesehatan secara umum, disamping merupakan faktor
predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, secara langsung juga
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individu.
Lebih lanjut dijelaskan
bahwa terjadinya gizi buruk baik pada bayi dan balita adalah karena asupan gizi
kurang dimana faktor-faktor penyebabnya adalah kemiskinan serta kurangnya
pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola asuh yang salah.
Sedangkan menurut Anonim
(2008 ; 37) mengungkapkan bahwa program Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) menjadi
salah satu program prioritas dalam rangka memberdayakan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan gizi pada masyarakat dengan memberikan
asupan gizi sesuai dengan tingkat kebutuhan.
Beberapa kegiatan yang
telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat
meliputi Gerakan Makan Ikan untuk menanggulangi KLB dan gizi buruk. Serta
adanya kegiatan penyuluhan dan pemberian vitamin A, pemberian garam yodium dan pemberian PMT pada anak
sekolah serta pembentukan kelompok Keluarga Sadar Gizi.
3. Penutup
Dalam upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat, maka pemerintah kota
mataram melalui berbagai terobosan programnya dalam hal ini dinas kesehatan dan
leading sektor lainnya yang berperan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
pada masyarakat sesuai dengan tupoks.
Upaya mewujudkan tatanan kehidupan
masyarakat sehat yang mandiri di kota mataram melalui penerapan program PHBS,
permukiman sehat, penyediaan air bersih,
kesehatan reproduksi, kesehatan olahraga dan kebugaran jasmani.
Kemudian juga yang tidak
kalah pentingnya adalah adanya program anti tembakau yang sedang diupayakan
peraturan daerah dengan orientasi pembatasan tempat merokok terutama di
fasilitas publik.
Sebagai tindakan
terapiutik, secara kontinyu dan terjadwal dilakukan imunisasi, pelayanan
pengobatan dan perawatan, gerakan pemberantasan malaria, pemberantasan penyakit
DBD, pemberantasan TB paru, pemberantasan diare.
Berbagai pendekatan dan
upaya pemberdayaan masyarakat sesungguhnya menjadi bukti keseriusan pemerintah
kota mataram untuk mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang sehat dan
mandiri melalui penerapan PHBS, adanya penyediaan air bersih, kesehatan
keluarga, reproduksi KB, pembinaan kesehatan jiwa masyarakat dan pola asuh
anak, adanya fasilitas kesehatan olahraga dan kebugaran jasmani, adanya program
anti tembakau, pelayanan imunisasi, pemberantasan malaria, DBD, TB paru dan diare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar